Penutup
Dengan segala puji kepada Allah, tuhan semesta alam.
Abah Muhamad Rusli bin Amir
adalah suri tauladan kita semuanya untuk menuju ke Asal, yakni ke Rahimnya
Inalillahi wa innailaihi rojiun. tiada kuasa atas segalanya kecuali atas
kehendaNya.
Maka di ahir perjalanan hayat Abah Muhammad Rusli nampak seperti manusia biasa yang mengalami sakit dan sehat, susah dan senang sama seperti pandangan kita pada umumnya.
Bukan seperti yang mungkin kita bayangkan dengan sosok wali wali Allah yang bisa menyelesaikan kesulitan kesulitan dengan ke karomah karomahNya.
Maka Bapak H.Dwi mengisahkan ketika di tegur Abah Muhammad Rusli," Taruhlah 99 Asmaul Husna itu (jangan di gunakan )". Yang mana itu adalah sebuah tikungan yang membahayakan, meskipun dengan itu segalanya akan bisa di selesaikan atas izinNya.
Maka Abah Muhammad Rusli seperti bayi yang tiada kuasa apapun, di hina di caci oleh orang yang menentangnya, semuanya diserahkan kepada Allah SWT.
Mengalami sakit, sampai sampai timbul fitnah Abah Rusli yang hebat yang memberi makan semua orang, akhirnya masuk rumah sakit juga. Yang Sebenarnya Abah Muhammad Rusli telah melepaskan semuanya 99 Asmaul Husna itu, meskipun Abah Rusli mempunyai kodrat iradatNya.
Maka bagi kita semua yang mau mengikuti perjalanan Abah Muhamad Rusli sudah sepatutnya tidak "mengharapkan" bertemu dengan 99 Asmaul Husna itu, yang nampak hebat atas segalanya. Dan benar benar sifat Rahman Rahim yang di pakai dalam kehidupan sehari hari serta menjaga akan Akuan dengan IkhlasNya, RidaNya, SabarNya, Sangka baikNya.
Bukan seperti ilmu Kasunyatan yang harus melalui tahapan tahapan berharap terbukanya hijab dengan mukasyafahnya, yang justru menghancurkan Akuan, dan gugur di Alam bawah. Semuanya telah di contohkan oleh Abah Muhamad Rusli itu adalah bahaya besar yang menjerumuskan.
Jika terkenal di dunia maka tidak akan di kenal di langit.
Hasil dari Perjalanan Hayat Abah Muhammad Rusli ini yang patut kita ikuti yakni menjalankan isi Bismillahirrahmanirrahim dengan IkhlasNya, Ridhanya, SabarNya dan sangka baikNya melalui pintu Hayat.
Lahaula walaquwataillah.
Demikian ahir kata dari kami mohon maaf atas segala kekurangan baik bahasa ataupun makna yang mungkin tidak sempurna.