Kelanjutan Metafisika Bagian ke Tiga Hakikat.
Al-ISRA'"
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ ",
waktu Nabi Isra' Mi'raj mau bertemu Tuhan,sampai di
Sidratul Muntaha,"Mana Tuhan kok tidak ada siapa -siapa?".
Mau mengatakan hukum sebab akibat,"barang kali aku ini Tuhan juga".
Kehilafan (fasik,batil),"Hu"(Aku) , ada suaranya,
"tetapi kalau
ditilik frekuensi suaranya. "suaraku juga,yang mendengarkan aku juga".
lahaulawalaquwatailabillah,tiada daya upaya sama sekali.
"Hu"(Aku) sifatnya.
"Maha suci Allah yang teleh memperjalankan Hambanya pada malam hari".yang di maksud ini apa?,apa kita berdzikir "subhanallah,subhanallah", sifat 7 sebenarnya. Hati-hati jangan digunakan macam -macam itu OrangNya baik, jika digunakan macam-macam meleset,hancur kamu.
Yang memperjalankan tiada lain adalah sifatnya juga," yang mendengar,yang berkata", Ahad tunggal itu ,"wahuma maakum ainama kuntum ,"dia beserta engkau dimanapun engkau berada".
Allahu Akhbar,ketika Rasulullah umur 6 tahun menadapatkan Awaludin ma'rifatullah,waktu beliau mengembala kambing, asik melihat si kambing keluar masuk nafas kambing,"barang kali Tuhan itu seperti nafas kambing ini keluar masuk,keluar masuk,ada namum tiada, tiada namun ada".
Si kalam berkata,"kambing itu sifat,alangkah hebatnya sifat yang menciptkan semesta alam termasuk diriku".
Jadi didapat ,"Allahu Akhbar" Allah maha besar,setelah sampai Sidratul
Muntaha tidak ketemu.
Mengenal diri yang sebenarnya ,7 sifat Tuhan setidak -tidaknya 2 [dua] sifat
yang di bukakan sama' dan kalam.
Jadi Masjidil Haran ke Masjidil Aqsa setiap melewati kuburan api
dilihat,yang konon bahan bakarnya adalah batu dan tulang belulang
manusia.
"api,api", jaga raga jatuhnya ke api tidak mau tunduk.
padahal sudah di ajarkan dari peninian (nenek moyang )Ibrahin As.
"sujudlah besertalah orang -orang yang sujud dan ruku'.
Pada saat itu Tauhidnya adalah dari pada menyembah berhala lebih baik
ku menyembah yang menciptakan semesta sekalian alam.
Masih menyembah di geser dari pada menyembah berhala yang tidak punya
apa-apa lebih baik menyembah yang menciptakan Alam semesta.
Sampai ke Nabi kita begitu lahir seluruh berhala yang mengelilingi Baitullah seluruhnya hancur,yang ada di bukit Safa dan marwa juga hancur. Tanda inilah yang harus di hancurkan [menyembah berhala] karena kaum Musyrikin menyembah berhala balik lagi menyembah berhala lagi.
Di hancurkan pada saat itu,maka Nabi kita Sembahyang sampai bengkak
kakinya, sembahnya dahulunya.
Sampai Masjidil Aqsa sembahyang dua rakaat.
Setelah sampai Sidratul Muntaha,"mana yang di sembah tadi, tidak ada".
Ternyata ,dia berserta engkau dimanapun engkau berada".
Setelah umur 25 tahun ketika Munajad yang tanda-tanda kenabian disitulah didapatkan Syahadad beliau yang pertama "Ashadu alailahailallah wa ashadu ana Muhamadarasulullah",belum pham dari Allah yang besar kemudian Syahadad masih," Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Aku bersaksi Nabi Muhamad itu utusan Allah".
Ternyata sampai di Sidratul Muntaha begitu mendengar ,"Hu" (Aku),"suaraku juga,pantas saja dia beserta engkau dimanapun engkau berada".
Maka Hijrah Syahadadnya, "Ashadualailahailallah Hu Ashadu ana Muhamadarasulullah". "ASH", Alif besarnya tunggal. Asha itu kosong, ada namun tiada yang ada hanya NamaNya Allah (alif ,lam awal,lam ahir ha)
Hu Ashadu Ana Muhamadarasulullah,.
Berlindung di Nur Muhamad,"sesungguhnya Nur Muhamad itu utusan Allah".
Tiada syirik lagi.