Isra' Mi'raj Bagian ke Dua Perjalanan Abah Rusli


Seri Amanah H.Dwi Isyanto.
untuk melanjutkan Isra' Mi'raj Bagian Pertama Perjuangan Rasulullah

Muhamad

Karena sepanjang jaman itu setiap yang benar dan baik itu pasti akan dimusuhi, pasti dismusuhi,jadi jangan heran kalau kita ini disindir,di bilang sesat macam-macamlah di bilang kafir tidak apa-apa,pegang yang benar,pegang yang hak lepaskan jauh-jauh perbuatan batil kita, InsyaAllah kita menuju kemenangan.

"Haya Alasholah",la haulawalaquwata ilabillah.
"haya alalfalah",jalan menuju kemenangam karena benar-benar kita lahaulawalaquta ilabillah

Berpegang pada 7 sifat yang disandarkan pada diri kita sifat yang tiada pernah rusak selama-lamanya, yaitu sifat Tuhan sifat Ma'ani kodrat,iradat,ilmu,hayat,sama' bashar,kalam.

Oleh karena itu bapak ibu sekalian "
﴾وَالۡعَصۡرِۙ‏ ﴿۱
﴾اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ‏ ﴿۲
﴾ اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّوَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ‏ ﴿۳
"oleh karena itu di ingatkan demi masa, setiap masa ,setiap waktu,pasti ada tantanganya,dan tantangan itu berbeda-beda . Tantangan masa Nabi kita dengan masa kita sekarang ini jauh berbeda.

Jahiliyah masa Nabi Kita ,jahiliyahnya masa kita sekarang ini jauh berbeda karena Rasululllah jelas-jelas menyatakan yang benar artinya sewaktu perang Badar yang sangat dasyat,Ali bertanya ;" Masih adakah perang yang lebih dahsyat dari pada perang badar ini", "ada li pada Masanya nanti masa setelah 300 tahun itu mulai".

Apalagi sekarang ini setelah 14 abad yang lewat kita dinggalkan Nabi kita yang tercinta.

Maka jauh sekali banyaknya perbedaan yang semakin luas, banyaknya pemahaman yang semakin melebar maka pesan Beliau, "Umatku nanti akan terpecah menjadi 73 golongan,yang benar hanya satu,di ibaratkan segelas susu,setelah susu ku tumpah maka sisa susu itulah umatku".
maka sedikit sekali.

Kita ini sebenarnya dengan adanya fenomena itu wajib mencari mana yang satu,karena semua mengaku yang satu.

Oleh karena itu termasuk perjalanan saya dulu(H.Dwi) apalagi kalau ngaji didaerah Sempaja itu, sampai habis Isya' jam 3-4 menjelang subuh baru pulang, dengan bermacam-macam guru, banyak guru yang sudah kita datangi atau mendatangkan guru termasuk dari Jakarta dan sebagainya. tetap tidak pernah ketemu mana yang sebenarnya.

Alhamdulillah Tahun 1996 saya mulai dekat dengan Ayahanda kita tercinta,diapun tersembunyi,sama-sama tidak tahu juga,ternyata disitulah mutiara -mutiara yang terpendam ada di sini.

1997 mulai rapat,maka pada saat itu bilau pada tahun 1997 krisis moneter yang kebetulan Samarinda ini terkena imbasnya termasuk kekurangan bahan makananan.

Tentunya ingat bapak ibu sekalan?.
Tahun 1997 banyak orang mencari beras kesana kemari,krisis beras di samping krisis moneter yang terutama adalah krisis beras,karena pada saat itu kemarau panjang juga, kecuali mungkin Banjarmasin tidak terlalu terkena imbasnya (sama).

1997 maka benar-benar pada saat itu uang tabungan Ayahanda kita ini yang pada saat itu rencananya,"ya namanya manusia biasa,tidak menampakaan dalam dirinya, cita-cita naik haji sekeluarga",tetapi apa bapak ibu sekalian?.

Tabungan itu di belikan beras,kemudian beliau bagikan, yang membagikan bukan Beliau,termasuk ini teman-teman Bapak yang ada di Batalyon yang membagikan beras,dari sini (km 2) sampai ke kilo 8 kalau tidak salah,kemudian di bawa ke Tanah Hulu banyak.

Disitulah saya tambah yakin maka munculah didalam gambar Abah ini ( yang ada didalam itu) ada surat Al-Ma'un dan surat Al-balad.

Yaitu Al-balad itu memberi makan pada hari kelaparan,yaitu pada saat kekurangan makan manusia ini. Susah-susahnya mencari beras, semua di habiskan bapak ibu sekalian.

Coba kita bertanya pada diri kita atau akal ini.
Kira-kira adakah yang membagikan beras seperti Abah Rusli?.
Termasuk orang yang kenal betul dengan Al-quran,yang tidak pernah ketinggalan yang macam-macam ibadatnya,tetapi adakah yang terketuk hatinya membagikan beras pada saat itu?.

Barang kali bisa uji dengan statistik didata seluruh Indonesia ini jangankan Samarinda,seluruh Indonesia barang kali tidak ada yang seperti ini.

Maka Dalam surat Al-balad disitu ada dua jalan yang satu jalan mudah,yang kedua jalan mendaki lagi suKAR. Inilah yang mendaki yang sukar, yang membagikan makanan dalam bentuk beras.

Orang susah,dalam keadaan Bapak ini (Abah Rusli) orang susah,bukan tidak susah,keadaan susah tetapi berani membagikan tabunganya untuk kepentingan perut ini.

Disitulah nampak kemulyaan,maka benar-benar perjalanan beliau yang,Iklasnya,ridhanya,sabarnya, sangka baiknya tersimpun disitu nampak sekali Ahklak.

Karena benar-benar beliau meneladankan Ahklak Tuhan yang sebenarnya,meneruskan perjalanan Rasulullah karena Rasulullah pada saat itu sampai Alam Nurjanah, belum sampai dalam menembus alam Ahmad, Ramad,Nikmad.

Karena masih terbentur dengan apa yang beliau kemukakan yaitu perang melawan hawa nafsu.
"Ada Li perang yang lebih dahsyat nanti setelah 300 tahun aku meninggal yaitu perang melawan hawa nafsu".

Oleh karena itu 4 penjuru dan ditambah 4 penjuru ,yaitu dengan membawa sifat sidiq,tabliq, amanah,dan fatonah di sempurnakan dengan Iklas kita,ridha kita, sabar kita dan sangka baik kita, tahun 1999 pecah "Aku Bertemu Aku".
Dan diri bertemu dengan diri yang sebenarnya. Qadim bertemu Muhadas, terbukalah hijab maka beliau berbicara "Dunia ini hanya sebesar sahang (merica)".

Orang pada saat itu tidak percaya dengan Abah Rusli mengatakan ngelanturkah?.
,"nyatanya dunia ini sebesar kayak ini,di bilang sebesar biji sahang".

Setelah penemuan teropong yang paling canggih di dunia ini masa saat sekarang Ahlipun mengatakan matahari itu hanya sebesar kelereng mungkin lebih kecil lagi.

Maka bumi yang lebih kecil dari matahari maka di bilang sebesar sahang benar adanya ,jika dilihat dari alam semesta sebesar itu.

Planet-planet yang lebih kecil dari bumi itu mungkin dianggap seperti debu saja. Barangkali kalau matahari di bandingkan dengan pusat alam semesta ,barangkali debu juga,kalau dilihat dari galaxi Bima Sakti saja Matahari seperti kelereng, jadi bumi seperti biji sahang (merica) benar adanya yang di katakan Abah Rusli pada saat itu.

Oleh karena itu bapak ibu sekalian, marilah denga peristiwa Isra' Mi'raj ini sebenarya isinya adalah perjuangan,pengorbanan dan sekaligus penderitaan,maka penghargaan tertingi yaitu adalah Tuhan memberikan penghargaan kebahagiaan luar biasa.