Metafisika Bagian ke Tiga Hakikat



Seri Amanah H.Dwi Isyanto.
Kelanjutan dari Metafisika Bagian ke Dua Nur Muhamad.
Muhamad Rusli bin Amir

Ini pelajaran sudah masuk kedalam.

  • -Alif ,waludin Ma'rifatullah awal agama 'ma'rifatullah lenyap,yang ada hanyalah ali lah lam ha.[Alllah]
  • -Lam awal ,la maujudan Ilallah ,tiada yang maujud baik itu makro kosmos ataupun mikro kosmos itu menunjukan eksistensi atau kebearadaan dari pada yang maha hidup itu sendiri yang bernama Aif.Lam awal.Lam Ahir,Ha [Allah].
  • -Lam ahir, yang namanya barang baharu itu sifar "lahAula walauquwata ilabillah",tiada daya upaya sama sekali,kecuali daya yang maha hidup sendiri,
  • -Ha , wal awalu wal ahiru, wah dzhairi wal bathinu ,dia yang awal dia yang ahir sebenar-benarnya ,dia yang menhidupakan dan dia juga yang mematikan.

Jika pahan sifat 7 tadi ,selama sifat masih dalam jasad maka hidup bisa kesama kemari. Jika tidak ada orangNya lagi Mati namanya, maka hukumnya mati itu "lahaula walaquwat ila billah".

Dia yang awal dia yang ahir, dia juga yang dzahir (nyata) dia juga yang batin, dekat.

"وَهُوَ مَعَكُمۡ اَيۡنَ مَا كُنۡتُمۡ‌ؕ" Al-Hadiid ayat 4. "Dia beserta engkau dmana engkau berada",kalau berkaitan dengan insan.
"وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ‏"Al-qaaf ayat 14

"وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ" saking dekatnya lebih dekat dari urat nadimu sendiri.

Kalau yang sudah belahar sifat 7 tahu, akal pikir itu orangNya (ahmad) tujuh betara langit, 7 betara bumi pula pham.

Telinganya dua hakikatnya satu pendengaran.
Mata dua hakikatnya satu penglihatan
Dua lubang hidung hakikatnya satu penciuman
Mulud tunggal satu pengrasa

7 tetapi hakikatnya 4, maka "Kursyun" tempat duduk daripada Raja tadi Akal.Pikir,Ilmu maka itu tempat duduknya.

"اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ‏ ", baca (alif,qhof.ra) sesungguhnya "kholak " itu apa?
Telah mengajarkan baca tulis melewati perantara kalam itu rajanya akal (kodrat kuasa) semakin dekat semakin tahu ,semakin takut.

Firman Allah Ta'ala,"jika kamu ingin melihat Aku, lihatlah kelakuan Muhamad itu kelakuanku".
Dekat,"dimana engkau berada disitu wajahku".
"Dia lebih dekat dari urat nadimu sendiri"
"dia berserta engkau dimanaku engkau berada".

Ini berkaitan dengan ibu-ibu surat An-nisa' dari diri yang satu.
"hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang menciptakan dari diri yang Tunggal yang Esa".ini harus di telitu jika di tarik ke awal siapa sebenarnya juga?.

Maka Robiul Awal menjelma ,Nur Muhamadpun juga melewati Muhamad bin Abdullah nyata juga, semakin tahu sebenarnya.

"قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ‏ ﴿۱ ".katakan hai Muhamad ,bahwa Allah itu Ahad tunggal.

Dari surat An-Nisaa tadi
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ نَّفۡسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيۡرًا وَّنِسَآءً‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡ تَسَآءَلُوۡنَ بِهٖ وَالۡاَرۡحَامَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيۡبًا‏ ﴿۱
,"hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari diri yang Tunggal yang Esa, daripadanya Allah menciptakan iterinya,dan daripada keduanyan Allah memperkembang biakan".", kalimat Silaturahmu juga jangan sampai terpisah dengan silaturahmi laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertaqwalah kepada Allah dengan [mempergunakan ] namanNya,kamu saling meminta satu sama lain,dan [peliharalah] hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu". [saling meminta atau tolong menolong,
kalimat silaturahmi jangan sampai kita terpisah dengan kalimat silaturahmi,
menjaga dan mengawasimu karena dekat]

kalau sifat 7, bagaimana tidak tahu?
"وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ".tergelitik sedikit, Jadi engkau katakan tidak engkau katakan Aku (Allah) tahu",karena Aku (Allah) lebih dekat dari urat nadimu sendiri.

Dulu bapak ibu sekalian saya kalau sama orang berani, tetapi setelah Tahu ,"Yang hidup itu Aku (Allah)," firman Allah Ta'ala jadinya takut.
Dulu taku sama orang mati, terbalik sekarang takut sama orang hidup.

Maka sebenar-benarnya Habluminanas itu paralel sejajar dengan Hablumminallah,tidak sempurna Hambluminasnya sesungguhnya tidak syh Habluminallah,talinya memutus SilatuROHmim ( maka Rohman Rohim) kasih itu Tuhan, sayang itu hamba.

"قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ‏۱ اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌ ۲ ". Allah tempat bergantung ,7 sifat Tuhan gantungan dari pada sifat jasad.

"لَمۡ يَلِد, ""وَلَمۡ يُوۡلَدۡ ۙ".tiada beranak dan diperanakan. Sifat 7 disitu tidak seperti barang baharu yang di peranakan karena Qadim kekal.
Maka yang zahir yang nayata ini ada batasnya (jiun/mati).

"لَمۡ يَلِد, ""وَلَمۡ يُوۡلَدۡ ۙ".tiada yang menyerupai dengan dia ,tunggal maka seluruh alam semesta sekalian alam ini ada dalam genggamanya.
Walaupun bapak ibu berdiam,yang di dalam itu berkata-kata.Dia tahu karena memakai sifatnya,disandarkan sifat.

Oleh karena berkaitan dengan Ahklak, karena Akhlak definisinya, perbuatan yang dilakukan secara spontan yang tidak dipikir terlebih dahulu.

Yang spontan itu Akhlak, kalau diri kita ini dalam pandangan dengan orang yang demikian yang mengatakan Ahklak kita baik, maka baiklah Ahklak kita,tetapi kalau mengatakan Rusak, maka rusaklah Akhlak kita.