History
Latar Belakang
Pada Tahun 1999 ada kejadian luar biasa yang mana ribuan orang berduyun-duyun datang di wadah(rumah) Abah Rusli,yang kabarnya Beliau mendapatkan lailatul Qadar. Abah Rusli mengatakan bukan bertemu lailatul qadar tetapi diri bertemu sebenar-benarnya diri (aku bertemu aku) dalam pandangan Ilmu. Kejadian ini bertepatan dengan 1 Syawal pagi hari,maka tidaklah tepat dikatakan bertemu lailatul qadar tetapi diri bertemu diri.
Menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 1999 beliau membagikan Zakat Fitrah dan Sedekah lainnya, pada malam harinya kira-kira jam 1 malam beliau di jalankan layaknya Isra’ yaitu dari rumah ke Masjidil Haram melakukan tawaf dan sa’i kemudian ke Arafah, diteruskan ke Musdalifah mengambil batu kemudian ke Mina melempar batu setelah itu potong rambut. Dari Mina jalan lagi ke Masjidil Aqsa baru pulang kerumah. Pada pagi harinya beliau akan berangkat ke Masjid Bataliyon untuk shalat Id, tetapi karena badan beliau rasanya lelah sekali beliau tidak jadi berangkat. Dan tepat Khotib naik mimbar karena dari rumah beliau kedengaran suara mic, dan Khotib membacakan Alhamdulillah, Alhamdulillah pecahlah seperti swara guntur bertepatan dengan terbukanya Hijab Abah Rusli sehingga AKU BERTEMU AKU Dan saat itu Abah Rusli mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar pada saat itu terbuka Hijab dalam dua menit, rasanya di alam Ahmad, Rahmat dan Nikmat seperti dua tahun.
1 Syawal 1999, sebagai sejarah kehidupan beliau dalam Mengamalkan ilmu dan Amaliyahnya telah lulus. Kalau di hitung-hitung kenikmatan di alam Ahmad Rahmat dan Nikmat adalah 99 %, sedang di dunia hanya 1% sehingga tidak bisa di bayangkan. Pada saat terbuka Hijab seperti ada perintah unuk memberi tahu istrinya untuk melihat ada orang Duduk Tahiyat di atas langit berjubah hijau dan bersurban kuning menembus awan, dan di saksikan sebagian tetangganya.
Setelah kejadian itu ada peristiwa lain yang ganjil yaitu satu orang ( orangnya ) di rumah tetapi foto copy nya berhamburan di mana-mana. Dan menurut ilmu, satu orang aslinya, 99 foto copy nya sehingga genap ( 100 ). Dan 99 itu dari Asmaul Husna Rupanya inilah yang membuat gempar hingga hari ke 13 mulai banyak orang berdatangan sampai puluhan ribu orang.
Setelah hari ke 41, layaknya seperti orang sekolah ada acara wisuda. Dimana acara tersebut dibuka oleh Nabi Ibrahim dan di tutup oleh Nabi Muhammad. Pada waktu itu dihadiri 25 Nabi dn Aulia-aulia penerus Nabi. Pada saat itu di serahkan 2.000.000 jubah awal kita dan sekarang perebutkan oleh orang-orang yang sudah mati dan masih hidup, tentunya ada pertimbangan khusus bagi yang layak menerimanya. Yang jelas jubah tersebut diberikan untuk menyelamatkan umat, dan sekarang kuncinya ditangan Abah Rusli. Keterangan masalah jubah sebagi berikut :
- Jubah berwarna hijau itu adalah pembungkus awal kita yaitu tambuni di dalam rahim ibu.
- Surban kuning/selendang kuning itu tali pusat kita.
- Jubah tersebut berkancing tujuh, artinya pemahaman dan amaliyahnya tercapai kesempurnaan dalam pemakaian bertemu dengan tujuh sifat Tuhan mulai : Qodrat, Irodat, Ilmu,Hayat, Samak, Bashar, Kalam, dengan kita yang Lahaulawalaquwata. Yang brmuara pada AKU BERTEMU AKU.
Alam perjalanan ada tujuh juga yaitu : Alam Dunia, Alam Kubur, Alam Barzah, Alam Nurjanah, Alam Ahmad, Alam Rahmat, dan Alam Nikmat. Dari tiga tingkatan yang diatas yaitu Alam Ahmad itu Alam orang Sabar, Alam Rahmat itu Alam orang Ridha dan Alam Nikmat itu Alam orang Ihklas.
Kejadian luar biasa ini kurang lebih sebulanan ribuan orang berdatangan walaupun sekedar bersalaman kepada Beliau,semenjak kejadian itu Abah Rusli mulai membuka Ilmu Rahman Rahim (kasih sayang) yang sudah beliau amalkan selama 16 tahun dengan Ikhlsku,Ridaku,Sabarku, dan Sangka baiku yang tujuanya tiada lain adalah untuk menundukan nafsu, melalui jalam memberi. Semenjak itulah di tempat Abah Rusli tiada lain pekerjaanya adalah memberi makan,dari tahun 1999 sampai sekarang pekerjaan memberi makan itu masih ada walaupun beliau sudah kembali pada 13 Dzuqaidah 1425 H atau Sabtu 25 desember 2004
Mengenai ajaran Rahman Rahim beliau ini, silahkan baca bukunya dalam format E-book
Muhamad Rusli bin Amir
Foto Abah Muhamad Rusli bin Amir bersama cucu beliau Harun Ar-Rasyid
Tempat Duduk Abah Rusli
Tempat duduk Abah Rusli ini adalah tempat duduk Abah Rusli Terahir yang mana di tempat inilah beliau selalu mebimbing tentang Ajaran RAHMAN RAHIM.
Dapur
Dapur ini dahulunya tidak seluas itu yang mana bangunan Rumah Abah Rusli sebagian besar dulunya hanya beratapkan daun Nipah dengan dinding kayu termasuk kamar beliau sendiri,tetapi beliau bisa memberi makan,Dari manakah beliau bisa memberi makan orang banyak ? Abah Rusli menjawab "dari yang hidup".
Halaman Samping
Gambar ini diambil dari arah jembatan pintu masuk kerumah Abah Rusli,yang mana bangunan tepat didepan itu adalah mushala.
Mushala
Tempat ini sebenarnya asalnya bukanlah mushala tetapi gudang bekas pakan ayam, yang di fungsikan menjadi Mushala tempat berbagai kegiatan dan berkumpul.
Kami kehilangan gambar-gambar saat kejadian luar bisa itu,gambar diatas sebagian besar diambil ketika beliau sudah kembali ke asalNya.Di karenakan pada tahun-tahun tersebut foto sangatlah berharga tidak seperti zaman sekarang yang mana untuk mengabadikan sebuah momen tidaklah sulit.
Saudara Kandung Abah Rusli
Disini kami sertakan juga foto saudara kandung Abah Rusli,bagaimanapun juga dari beliau-beliau inilah bagian dari sejarah dan saksi hidup,dari beliau-beliaulah kami bisa mengetahui sejarah Abah Rusli semasa masih muda,keteladaan kakak dari adik-adiknya,bakti anak kepada orang tuanya,seorang Ayah dari anak-anaknya,seorang suami dari istrinya, apa dan bagaimana Abah Rusli dengan teman,keluarga,dan masyarakat,baik semasa mudanya sampai kejadian diri bertemu sebenarnya diri
Hj Aminah ke dua dari kanan
H.Sukran
H.Sukran bersama Anak laki dan cucunya
Nanang Darli
dari kiri Nang Darli
Paman
Kaik.yusuf paman dari Abah Rusli yang sempat tinggal bersama.
H.Dwi Isyanto
H.Husaini
Beliau yang mengetahui akan perjalanan ilmu dan ada semasa Abah Muhamad Rusli bin Amir, dari beliau jugalah penjabaran tentang Rahman Rahim di sampaikan kepada yang hadir di wadah Abah Rusli.
Karena beliau juga yang di Amanahi oleh Abah Rusli untuk menyampaikan,dan saling bermuzakarah tentang Rahman Rahim.
Dari kiri H.Husaini,H.Dwi,Kades Loajanan
Tweet